Fadilah keutamaan orang yang berusaha mampu untuk berhaji
- Hisar Global Indonesia
- 15 Jul
- 2 menit membaca

Berikut adalah Fadilah keutamaan orang yang berusaha mampu untuk berhaji, meskipun belum sampai pada tahap berangkat:
1. Dicatat sebagai amal niat yang mulia
Dalam Islam, niat yang tulus untuk melakukan kebaikan, meskipun belum mampu terlaksana, tetap akan dicatat sebagai pahala.
āSesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.ā (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika seseorang sungguh-sungguh ingin berhaji dan berusaha menabung, mempersiapkan fi sik dan mental, maka niatnya sudah dicatat sebagai amal yang baik, bahkan bisa mendapatkan pahala seperti orang yang berhaji jika ia terhalang karena uzur syarāi.
2. Mendapat pahala jihad di jalan Allah (untuk wanita dan orang tua)
Nabi ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ bersabda:
āJihadnya orang yang sudah tua, anak kecil, dan wanita adalah haji dan umrah.ā (HR. An-Nasaāi, Ahmad; hasan)
Bagi mereka yang terus berusaha memampukan diri untuk haji, semangat itu dicintai oleh Allah dan dihitung sebagai bentuk kesungguhan dalam berjihad di jalan-Nya, terutama bagi mereka yang tidak terbebani kewajiban jihad perang.
3. Tanda keimanan dan ketakwaan Allah SWT menyebutkan dalam Al-Qur'an:
"ā¦dan (di antara manusia) ada yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya." (QS. Al-Baqarah: 207)
Berusaha keras untuk menunaikan haji adalah bukti cinta kepada Allah dan kesungguhan dalam menunaikan rukun Islam kelima.
4. Didoakan dan dicintai oleh para malaikat Orang yang bermimpi, berniat, dan berusaha untuk haji akan mendapat perhatian khusus dari malaikat. Mereka termasuk orang-orang yang dicintai oleh penduduk langit karena ingin menyucikan diri dan mendekat kepada Allah.
5. Membuka pintu rezeki dan keberkahan Usaha untuk berhaji dengan niat karena Allah bisa menjadi jalan datangnya rezeki yang tidak disangka-sangka.
āBarang siapa berhaji lalu tidak rafats dan tidak berbuat fasik, maka dia kembali (dari hajinya) seperti hari dilahirkan ibunya.ā (HR. Bukhari dan Muslim)
Meski belum haji, usaha ke arah itu bisa menjadi sebab datangnya kemudahan, termasuk dalam urusan finansial, karena keikhlasan niat.
Penutup:
āBarang siapa yang berniat baik, lalu ia belum bisa melaksanakannya karena suatu halangan, Allah tetap mencatatnya sebagai satu kebaikan sempurna.ā (HR. Bukhari)
Jadi, orang yang berusaha memampukan diri untuk berhaji adalah orang yang dimuliakan oleh Allah, dicatat niatnya, dan insyaAllah dimudahkan jalannya. Teruslah niat, berdoa, dan berusaha. Penulis : Ustadz Agung Konsultasi Haji : 0811-8213-232
Komentar